Rabu, 07 Mei 2014

Asam urat ( uric acid )

Asam urat ( uric acid ) adalah produk akhir metabolisme purin (adenine dan
guanine) yang merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat terutama
disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat
diangkut ke ginjal oleh darah untuk difiltrasi, direabsorbsi sebagain, dan
dieksresi sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan
kadar asam urat dalam urin dan serum (hiperuresemia) bergantung kepada
fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet makanan yang
mengandung purin.

Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urin yang
bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu; oleh sebab itu
fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urin yang alkalis diperlukan bila terjadi
hiperuresemia. Masalah yang banyak terjadi berkaitan dengan hiperuresemia
adalah gout. Kadar asam urat sering berubah dari hari ke hari sehingga
pemeriksaan kadar asam urat perlu diulang kembali setelah beberapa hari atau
beberapa minggu.

Asam urat yang terdapat di dalam tubuh manusia biasanya merupakan hal yang
normal jika batas asam uratnya tidak melebihi batas normal. Jika melebihi
batas namun pengeluarannya tidak lancar akan menimbulkan suatu
penumpukan Kristal yang terjadi dan menyebabkan terjadinya penyakit asam
urat. Pemeriksaan penyakit asam urat dilakukan dengan pemeriksaan
laboratorium. Pemeriksaan laboratroum menunjukkan kadar asa, urat dalam
darah yang melebihi 7 mg/dl pada pria dan 6 mg/dl pada wanita jika melebihi
batas tersebut maka orang itu mengalami masalah penyakit asam urat. Selain
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan gula darah, ureum, dan kreatinin juga
pemeriksaan profil lemak darah bisa memperkuat diagnosis penyakit asam urat
agara lebih tepat ditegakkan.

Pemeriksaan penyakit asam urat dengan pemeriksaan gula darah juga
dilakukan untuk memeriksakan ada tidaknya penyakit diabetes melitus. Ureum
dan kratinin juga diperiksa untuk mengetahui fungsi ginjal normal atau tidak.
Dan pemeriksaan profil lemak darah merupakan penanda dari adanya penyakit
aterskolerosis. Tujuan dari pemeriksaan cairan sendi adalah melihat ada atau
tidaknya Kristal urat atau monosodium urate (MSU) di dalam cairan sendi
tersebut. Cara memeriksanya adalah dilakukan dibawah mikroskop. Kultur
cairan sendi diperlukan untuk membedakan jenis arthritis yang terjadi.
Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan radiologis. Hal ini dilakukan untuk
melihat proses yang ada di dalam sendi dan tulang juga serta untuk melihat
dari proses pengapuran yang terjadi di dalam tofus.

Pemeriksaan serum beta2-microglobulin dapat menggambarkan ukuran dan
kecepatan pertumbuhan tumor, serta fungsi ginjal.
Manfaat Pemeriksaan : Memantau prognosis pasien multiple myeloma.


Posted via Blogaway

0 komentar:

Posting Komentar