Jumat, 30 Mei 2014

hsCRP (High Sensitivity C-Reactive Protein)


Penyakit Jantung Koroner (PJK) PJK merupakan suatu kondisi dimana
jantung tidak dapat bekerja dengan semestinya karena otot jantung
mengalami kerusakan akibat kekurangan oksigen. Penyebab utamanya
karena pembuluh darah yang menyempit/mengeras atau yang disebut
Aterosklerosis .

Proses aterosklerosis ini berlangsung lama dan dapat berjalan tanpa kita
rasakan. Banyak faktor yang berperan pada proses ini, namun yang paling
sering adalah kenaikan konsentrasi Kolesterol Total, Kolesterol LDL (Low
Density Lipoprotein), Trigliserida, dan penurunan Kolesterol HDL (High
Density Lipoprotein) yang disebut Dislipidemia.
Akan tetapi saat ini telah terbukti bahwa penyakit jantung dapat dimulai
dengan adanya proses peradangan (inflamasi) yang berlangsung lama
(kronis), dan proses inflamasi kronis ini dapat dilihat dari konsentrasi CRP
(C-Reactive Protein) dalam tubuh. Inflamasi kronis tidak mengakibatkan
peningkatan konsentrasi CRP yang sangat tinggi, melainkan berada dalam
rentang konsentrasi yang rendah (< 10 mg/L). Konsentrasi CRP dalam
rentang 1-10 mg/L ini dapat menunjukkan risiko terjasinya PJK.

Apakah CRP dan hsCRP itu ? CRP (C-Reactive Protein) adalah suatu jenis
protein yang dihasilkan oleh hati ketika terjadi cedera akut, peradangan atau
infeksi. hsCRP (High Sensitivity C-Reactive Protein) merupakan
pemeriksaan untuk mengukur konsentrasi CRP yang sangat sedikit sehingga
bersifat lebih sensitif. Pemeriksaan CRP yang sangat sensitif ini diperlukan
untuk memperkirakan risiko PJK.

Pemeriksaan hsCRP dapat dilakukan di Laboratorium Klinik
Dengan menggunakan sampel darah. Nilai rujukan hsCRP untuk
menilai risiko terjadinya PJK adalah < 10 mg/L. Apabila nilai hsCRP > 10
mg/L maka nilai tersebut lebih menunjukkan terjadinya peradangan yang
bersifat akut dan tidak menggambarkan risiko terjadinya PJK.
Berikut ini nilai rujukan hsCRP yaitu :
-. Jika konsentrasi hsCRP < 1,0 mg/L, maka risiko terkena PJK rendah
-. Jika konsentrasi hsCRP 1,0- 3,0 mg/L, maka risiko terkena PJK rata-rata (moderate)
-. Jika konsentrasi hsCRP > 3,0 mg/L (tetapi < 10 mg/L), maka risiko terkena PJK tinggi
Beberapa kondisi tertentu dapat mengakibatkan peningkatan CRP yang
bersifat kronis (berlangsung lama dan perlahan-lahan) sehingga
meningkatkan risiko terjadinya PJK tanpa kita sadari. Beberapa kondisi ini
antara lain adalah kegemukan (obesitas) dan gangguan pada gula darah.
Obesitas dan Gangguan Gula Darah Obesitas dapat terjadi karena
banyaknya asupan kalori ke dalam tubuh yang tidak disertai olahraga/
aktivitas fisik yang cukup, atau karena faktor keturunan. Seseorang yang
kegemukan tidak selalu mengalami dislipidemia, namun ia tetap saja
berisiko terkena PJK karena sel-sel lemaknya mengeluarkan faktor-faktor
yang memicu timbulnya peradangan tingkat rendah sehingga konsentrasi
CRP-nya meningkat.
Selain itu, diabetes juga berhubungan dengan meningkatnya konsentrasi
CRP. Hal ini sangat mungkin terjadi karena diabetes juga terbukti
meningkatkan risiko terjadinya PJK.


Posted via Blogaway

0 komentar:

Posting Komentar