Sabtu, 28 Juni 2014

ANTARA NS1 Ag DENGUE DAN IgG/IgM DENGUE


Kasus demam berdarah saat ini kembali meningkat kasusnya di berbagai
daerah. Problem yang berulang setiap tahun ini selalu menimbulkan angka
kematian dan kesakitan yang tinggi di masyarakat. Kegiatan pencegahan
melalui berbagai kegiatan sampai saat ini masih belum memberikan hasil
yang signifikan. Program pemberantasan jentik nyamuk, pengelolaan
lingkungan yang baik, pengasapan dan abatisasi masih menjadi tumpuan
dalam program pemberantasan demam berdarah ini.
Masalah lain yang muncul adalah deteksi dini untuk mengetahui apakah
saat ini seseorang sedang atau pernah terkena infeksi virus dengue. Hal ini
dipersulit dengan gejala infeksi virus dengue yang seperti sakit panas atau
batuk pilek biasa. Gejala spesifik dari infeksi ini juga hampir tidak ada.
Bervariasinya jenis dan serotipe dari virus dengue dengan manifestasi klinis
yang juga bervariasi membuat semakin sulitnya melakukan deteksi dini
penyakit dengue ini.
Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang dalam penegakan
diagnosis infeksi virus dengue juga telah mengalami perkembangan yang
cukup signifikan. Mulai dengan pemeriksaan isolasi virus dengue,
pemeriksaan PCR dengue, hingga pemeriksaan cepat seperti IgG/IgM
Dengue dan yang terbaru NS1 Ag Dengue. Masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat ini yang menjadi pilihan
adalah IgG/IgM Dengue dan NS1 Ag Dengue karena akurasinya yang bagus,
kecepatan selesai hasil yang cepat, mudahnya cara pemakaian serta biaya
yang relatif murah dibanding pemeriksaan yang lain.
Mengingat jumlah kasus kematian akibat infeksi virus dengue, maka
pemeriksaan cepat atau rapid test ini sangat membantu tenaga medis
dalam menegakkan diagnosis dengue. IgG/IgM Dengue adalah rapid test
yang muncul lebih dulu dibanding NS1 Ag Dengue, pemeriksaan ini
mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengue. Ada dua antibodi yang
dideteksi yaitu Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M, dua jenis antibodi ini
muncul sebagai respon tubuh terhadap masuknya virus ke dalam tubuh
penderita. Imunoglobulin G akan muncul sekitar hari ke-4 dari awal infeksi
dan akan bertahan hingga enam bulan pasca infeksi. Atas dasr hal diatas
maka antibodi ini menunjukkan kalau seseorang pernah terserang infeksi
virus dengue, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Imunoglobulin M juga diproduksi sekitar hari ke-4 dari infeksi dengue, tetapi
antibodi jenis ini lebih cepat hilang dari tubuh. Adanya Imunoglobulin M
dalam tubuh seseorang menandakan adanya infeksi akut dengue atau
dengan kata lain menunjukkan kalau penderita sedang terkena infeksi virus
dengue. Sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan ini cukup tinggi dalam
menentukan adanya infeksi virus dengue.
Pemeriksaan IgG/IgM anti dengue meskipun cukup baik dalam mendeteksi
adanya infeksi virus dengue dalam tubuh seseorang tapi masih memiliki
kekurangan dalam mendeteksi virus dengue secara dini. Karena yang
diperiksa adalah antibodi terhadap virus dengue dan antibodi baru muncul
hari keempat pasca infeksi, maka pemeriksaan ini seringkali tidak dapat
mendeteksi infeksi virus dengue pada penderita yang mengalami gejala
panas hari ke-0 hingga hari ke-4.Nah baru-baru ini telah ditemukan rapid
test yang mendeteksi adanya antigen dari protein struktural virus dengue.
Untuk mempertahankan hidup, virus dengue memerlukan dukungan dari
protein yang mempertahankan tubuhnya, terutama untuk membantu masuk
dalam sel inang. Protein ini disebut sebagai protein struktural yang
berfungsi sebagai enzim dan katalis dalam upaya virus mempertahankan
hidupnya.
Pemeriksaan NS1 Ag yang berarti nonstruktural 1 antigen adalah
pemeriksaan yang mendeteksi bagian tubuh virus dengue sendiri. Karena
mendeteksi bagian tubuh virus dan tidak menunggu respon tubuh terhadap
infeksi maka pemeriksaan ini dilakukan paling baik saat panas hari ke-0
hingga hari ke -4, karena itulah pemeriksaan ini dapat mendeteksi infeksi
virus dengue bahkan sebelum terjadi penurunan trombosit. Setelah hari
keempat kadar NS1 antigen ini mulai menurun dan akan hilang setelah hari
ke-9 infeksi. Angka sensitivitas dan spesifisitasnya pun juga tinggi. Bila ada
hasil NS1 yang positif menunjukkan kalau seseorang ‘hampir pasti’ terkena
infeksi virus dengue. Sedangkan kalau hasil NS1 Ag dengue menunjukkan
hasil negatif tidak menghilangkan kemungkinan infeksi virus dengue dan
masih perlu dilakukan observasi serta pemeriksaan lanjutan. Ini terjadi
karena untuk mendeteksi virus dengue diperlukan kadar yang cukup dari
jumlah virus dengue yang beredar, sedangkan pada fase awal mungkin
belum terbentuk cukup banyak virus dengue tetapi apabila pengambilan
dilakukan setelah munculnya antibodi maka kadar virus dengue juga akan
turun.
Disinilah diperlukan ketepatan dalam pemilihan waktu dan jenis
pemeriksaan. Apabila panas masih awal pilihan pemeriksaannya adalah NS1
Ag Dengue tetapi apabila sudah melewati hari ke-4 panas maka pilihannya
adalah pemeriksaan IgG/IgM Dengue. Terkadanhg kedua pemeriksaan ini
dilakukan bersamaan terutama saat waktu borderline atau hari ke-3 hingga
hari ke-5 panas. Jadi apabila ada gejala demam berdarah seperti panas
tinggi, kedua pemeriksaan tadi dapat dilakukan disamping pemeriksaan
standar seperti pemeriksaan darah lengkap untuk melihat kadar trombosit


Posted via Blogaway

0 komentar:

Posting Komentar