Minggu, 20 April 2014

Adiponektin

Adiponektin merupakan suatu protein yang berasal dari jaringan adiposa
(jaringan penyimpan lemak) dan memiliki fungsi yang penting dalam menjaga
keseimbangan gula dan lemak dalam tubuh. Adiponektin berperan sangat baik
di dalam tubuh untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan seperti diabetes,
gangguan metabolisme lemak, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung
koroner.
Pada saat ini obesitas sudah menjadi epidemik baik pada Adiponektin dikenal
juga sebagai Adipocyte Complement Related Protein sebesar 30 K Da (ARCP 30,
Adipo Q, apMI & GBP28). Berperan penting pada proses metabolisme termasuk
regulasi glukosa, katabolisme asam lemak. Selain itu juga mempunyai efek anti
inflamasi pada dinding sel pembuluh darah. Produksi & sekresinya dirangsang
oleh Insuline Like Growth Factor-1 (IGF-1) dan akurasi Peroxisome Proliferata
Activated Receptor Gamma (PPAR-g). Konsentrasinya diturunkan oleh tumor
Necrosis Factor a (TNF-a), glukokortikoid, agonis adrenergic b & CAMP. Dalam
aliran darah kadar adiponektin lebih besar dibandingkan adipokin lainnya yaitu
0,01 % dari kadar protein total (5-10mg/ml). Jadi peran adiponektin dikenal
sebagai penekan kekacauan metabolisme yang menyebabkan T2DM, Obesitas,
atherosclerosis & perlemakan hati yang non alkoholik.
Pada saat ini obesitas sudah menjadi epidemik baik pada Pengukuran kadar
adiponektin dapat dipakai sebagai parameter untuk memprediksi adanya faktor
risiko T2DM, PKV, dan sebagai indikator yang potensial keadaan-keadaan yang
mendasari penyakit akibat komplikasi sindrom metabolik.

Manfaat Pemeriksaan Indikator yang baik untuk memperkirakan terjadinya komplikasi dari sindrom metabolik. Penurunan adiponektin dalam darah (hipoadiponektinemia) berkaitan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (peningkatan kejadian obesitas), penurunan sensitivitas insulin (peningkatan kejadian diabetes), profil lemak yang tidak diinginkan dan peningkatan risiko penyakit jantung.


Posted via Blogaway

0 komentar:

Posting Komentar