Fosfatase alkali (alkaline phosphatase, ALP) merupakan enzim yang diproduksi
terutama oleh epitel hati dan osteoblast (sel-sel pembentuk tulang baru); enzim
ini juga berasal dari usus, tubulus proksimalis ginjal, plasenta dan kelenjar susu
yang sedang membuat air susu. Fosfatase alkali disekresi melalui saluran
empedu. Meningkat dalam serum apabila ada hambatan pada saluran empedu
(kolestasis). Tes ALP terutama digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
penyakit hati (hepatobiliar) atau tulang.
Pada orang dewasa sebagian besar dari kadar ALP berasal dari hati, sedangkan
pada anak-anak sebagian besar berasal dari tulang. Jika terjadi kerusakan
ringan pada sel hati, mungkin kadar ALP agak naik, tetapi peningkatan yang
jelas terlihat pada penyakit hati akut. Begitu fase akut terlampaui, kadar serum
akan segera menurun, sementara kadar bilirubin tetap meningkat. Peningkatan
kadar ALP juga ditemukan pada beberapa kasus keganasan (tulang, prostat,
payudara) dengan metastase dan kadang-kadang keganasan pada hati atau
tulang tanpa matastase (isoenzim Regan).
Kadar ALP dapat mencapai nilai sangat tinggi (hingga 20 x lipat nilai normal)
pada sirosis biliar primer, pada kondisi yang disertai struktur hati yang kacau
dan pada penyakit-penyakit radang, regenerasi, dan obstruksi saluran empedu
intrahepatik. Peningkatan kadar sampai 10 x lipat dapat dijumpai pada
obstruksi saluran empedu ekstrahepatik (misalnya oleh batu) meskipun
obstruksi hanya sebagian. Sedangkan peningkatan sampai 3 x lipat dapat
dijumpai pada penyakit hati oleh alcohol, hepatitis kronik aktif, dan hepatitis
oleh virus.
Pada kelainan tulang, kadar ALP meningkat karena peningkatan aktifitas
osteoblastik (pembentukan sel tulang) yang abnormal, misalnya pada penyakit
Paget. Jika ditemukan kadar ALP yang tinggi pada anak, baik sebelum maupun
sesudah pubertas, hal ini adalah normal karena pertumbuhan tulang (fisiologis).
Elektroforesis bisa digunakan untuk membedakan ALP hepar atau tulang.
Isoenzim ALP digunakan untuk membedakan penyakit hati dan tulang; ALP1
menandakan penyakit hati dan ALP2 menandakan penyakit tulang.
Jika gambaran klinis tisak cukup jelas untuk membedakan ALP hati dari
isoenzim-isoenzim lain, maka dipakai pengukuran enzim-enzim yang tidak
dipengaruhi oleh kehamilan dan pertumbuhan tulang. Enzim-enzim itu adalah :
5’nukleotidase (5’NT), leusine aminopeptidase (LAP) dan gamma-GT. Kadar
GGT dipengaruhi oleh pemakaian alcohol, karena itu GGT sering digunakan
untuk menilai perubahan dalam hati oleh alcohol daripada untuk pengamatan
penyakit obstruksi saluran empedu.
Posted via Blogaway
0 komentar:
Posting Komentar