Selasa, 01 Juli 2014

Pemeriksaan Widal

Pemeriksaan Widal adalah salah satu pemeriksaan yang bertujuan untuk menegakan diagnosa demam tipoid. Pemeriksaan ini masih banyak dipakai di negara-negara
berkembang dikarenakan biayanya yang relatif terjangkau dan hasilnyapun dapat
diketahui dengan segera.
Pemeriksaan widal bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi (kekebalan tubuh)
terhadap kuman salmonella dgn cara mengukur kadar aglutinasi antibodi terhadap
antigen O dan H dalam sampel darah.
Tubuh kita akan membentuk antibodi jika terpapar kuman Salmonella typhi, baik
kuman yang masuk secara alamiah dan menyebabkan sakit, kuman yg masuk
namun tidak menunjukan gejala (karier) ataupun
melalui vaksinasi.
Berbagai cara dan teknik dalam pemeriksaan laboratorium telah banyak
berkembang ke arah yg lebih baik, sehingga pemeriksaan widal tidak lagi bisa
mengetahui apakah hasil positif pada pemeriksaan tersebut terkait dengan infeksi
yg saat ini sedang terjadi atau infeksi yg terdahulu (sebelumnya).
Pada pasien yang saat ini tidak sedang sakit pun pemeriksaan widal mungkin
saja menunjukan hasil yang positif, pada pasien yg mendapat vaksinasi tipoid
hasil pemeriksaan widalnya pun bisa positif.
Perlu diperhatikan bahwa pemeriksaan widal yg positif bukan hanya terjadi pada
infeksi kuman Salmonella typhi, namun juga akibat infeksi kuman Salmonella yg
lain, sehingga pada saat ini pemeriksan ini tidak dapat lagi dijadikan acuan
pemeriksaan yang spesifik terhadap
penyakit tipoid.
Pengambilan sampel pasien untuk pemeriksaan widal juga kadang kurang tepat
waktunya, karena berdasarkan perjalanan penyakitnya antibodi terbentuk pada
hari ke 5-7 ke atas, sehingga tidak bijak jika pemeriksaan widal dilakukan
sebelum hari ke 5, dan kalau pun pada pemeriksaan widal didapat hasil yg positif
pada sebelum hari ke 5
maka yang terdeteksi tersebut dimungkinkan antibodi yg terbentuk tersebut
berasal dari infeksi sebelumnya.
Mengingat adanya kelemahan tersebut maka pada saat ini di era kemajuan teknik
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan tersebut seharusnya tidak lagi menjadi
pilihan, meskipun masih saja dilakukan di laboratorium-laboratorium pratama
atau di daerah-daerah dimana teknik pemeriksaan yg lain belum tersedia, namun
tetap memperhatikan hal-hal penting dalam menegakan diagnosa tipoid yaitu
tanda klinis yg menunjang (demam lebih dari 7 hari, anamnesis dan pemeriksaan
fisik) atau dilakukan pemeriksaan widal serial pada minggu ke 1 dan minggu ke 2
dan pada periode "convalescence" saat demam mulai turun (pemeriksaan cukup
bermakna jika terdapat kenaikan titer 2-4 kali).


Posted via Blogaway

0 komentar:

Posting Komentar